Senin, 25 Januari 2010

Kisi2 UAS BIK

Kisi-kisi BIK
1. 3macam proses pemurnian nira:
a. Proses defikasi : pemurnian nira yg dilakukan dgn pnambahan susu kapur sbg reagen shg pH mnjd 9-9,4 kemudian dipanaskan terbntuk endpan shingga trjadi pmisahan nira bersih dan kotoran.
b. Proses karbonatasi: pemurnian dgn pnambahan susu kapur berlebih dan di netralkan dgn gas CO2. Gas CO2 berx dgn Ca(OH)2 mmbtk partikel kristal halus berupa kalsium karbonat yh menggabungkan berbagai padatan supaya mudah untuk dipisahkan
c. Proses sulfitasi: prinsip pemurnian ini adalah mmproses nira mentah dgn mnambahkan susu kapur brlebih kmudian di netralkan oleh gas SO2. Dgn adanya pnambahan reagen tersebut akan timbul endapan yg berfungsi sbg peradsorpsi bhn bkar gula shg nira mnjadi bersih.
2. Fungsi bhn pmbantu dlm proses kristalisasi gula
a. Belerang: belerang murni berupa padatan kuning pucat, mencair pada suhu 114C. Pd 444C belerang mndidih dan mngahasilkan gas SO2 berwarna merah yg berguna uttk mnetralkan kelebihan kapur, penghilang warna atau pemucatan, mnurunkan viskositas. Kristalisasi akan mudah bila nira telah mngalami sulfitasi.
b. Kapur Tahor: digunkan utk mngikat Ca dan Mg
c. Fosfat cair: dlm pmurnian nira dperlukan kandungan fosfat 250ppm gunanya utk mmbuat inti endapan.
3. Proses pembuatan gula tebu
a. Ekstraksi: tahap 1 pngolahan adalah ekstraksi jus atau sari tebu, tebu dihancurkan dlm sebuah pnggiling putar kemudian cairan tebu dikeluarkan dan serat tebu dipisahkan selanjtnya digunakan di mesin pemanas atau boiler.
b. Pengendapan kotoran dgn kapur atau liming: jus hasil ekstraksi dipanaskan terlebih dahulu utk mngoptimalkan proses pnjernihan,dimasukkan kedalamnya Ca(OH)2 dngan prbandingan yg dinginkan kmudian dimasukkan kedalam tanki pengendapan gravitasi.
c. Penguapan:kemudian jus dikentalkan menjadi sirup dengan cara mnguapkan air menggunakan uap panas.
d. Kristalisasi: kemudian siruup diletakkan kedalam panci utk dididihkan. Pembentukan kristal diawali dengan mncapurkan sjumlah kkristal kedalam sirup. Kristal campur yg dihasilkan dan larutan induk diputar didalam sentrifugasi utk memisahkan keduanya. Kristal tersebut kemudian dikeringkan dgn udara panas sebelum disimpan.
e. Sentifugasi gula: larutan induk hasil pemisahan dgn sentrifugasi mngandung sjumlah gula shingga biasanya kristalisasi diulang bbrp kali.
f. Pnyimpanan: gula kasar yg dihasilkan akan mmbentuk guunungan coklat lengket slama pnyimpanan dan mmiliki rasa yg berberbeda mka gula ini biasanya tidak diinginkan.
g. Afinasi: gula kasar dicampur dngan sirup kntal hangat dan dngan kmurnian sedikit lebih tinggi dibanding lapisan sirup shg tdk akan mlarutkan kristal tapi hny sekeliling cairan atau coklat. Kemudian disentrifugasi utk mmisahkan kristal dr sirup.
h. Karbonatasi: kemudian cairan gula td ditambahakan Ca(OH)2 dan dinetralkan dgn gas CO2 shg mmbtk endapan kalsium karbonat shg mudah dipisahkan.
i. Penghilangan warna: utk mnghilangkan warna dari sirup gula dgn mngandalkan teknik pnyerapan mlalui pmanfaatan cairan mlalui kolom2 medium dgn mnggunkan karbon teraktifasi glanular yg mampu mnghilangkan hampir seluruh zat warna.
j. Pendidihan;cairan jernih tadi dimasukkan dalam panci dan diuapkan kemudian ditambahkan bubuk gula untuk memicu pembentukan kristal.ketika kristal terbentuk campuran yg dihasilkan diputar dalaam sentrifugasi untuk memisahkan keduanya.kemudian dikeringkan dgn udara panas.
k. Pengolahan sisa(recovery):cairan sisa baik dari tahap penyimpanan gula putih maupun pd tahap afirasi masih mengandung sejumlah gula yg dapat diolah ulang
4. Tujuan karbonatasi:untuk membersihkan cairan dari berbagai padatan yg memisahkan cairan gulakeruh
5. Manfaat dari hasil samping gula:
a.tetes;bahan baku industri feksin (bumbu masak) bahan industri alkohol dan sprituss
b.ampas tebu:untuk bantalan kursi,jok mobil dan kasur/untuk bahan bakar pabrik gula,bahan utama pembuatan pulp diindonesia industri kertas
c.blottong:untuk rabuk,bahan penggaaannti energi,bahan bakar rumah tangga

6. fungsi dan kegunn karbohidrat dalam makanan
a. cmc: sebagai pengental bahan makanan, sebagai penstabil, sebagai rektro oksidasi
b. selulosa untuk mendapatkan tekstur yg baik
c. poli sakarida : sebagai penguat tekstur dan sumber energi
d. monosakarida sebagai pemberi rasa manis

7. jenis karbohidrat dalam pengolahan makanan:
a. monosakarida : pentosa, hexsosa, glukosa, fruktosa, galak tosa
b. Disakarida: sukrosa, maltose, laktosa.
c. Oligosakarida
d. Polisakarida:pati,selulosa, hemiselulosa, pectin, glikogen, gumi, ogor, Na alginat, karagenon, dekstrin.
8. Proses dasar pembuatan etanol dr tetes tebu:
a. Dimasukkan air kedalam tanki fermentator.
b. Dimasukkan molasses (tetes tebu) secara perlahan sambil diaduk.
c. Tambahkan ragi, uren dan NPK dan diaduk.
d. Dilakukan fermentasi selama 66 jam, selama proses ini di cek temperature kurang dari 35C dan pH 4,5 – 5.
e. Masukkan larutan kedalam evaporates kemudian panaskan hingga proses distilasi yang akan memisahkan etanol dan air slama proses distilasi temperature dijaga 79C shg etanol yg keluar 95%.
9. Bahan dasar pembuatan etanol:
a. Bahan berpati: ex: ubi kayu, ubi jalar, jagung.
b. Bahan bergula : ex: molasses(tetes tebu), nira tebu, nira kelapa.
c. Bahan berselulosa : ex: limbah kayu,jerami padi, batang pisang.
10. Proses produksi asam asetat scra fermentasi aerob:
a. Metode lambat: bhan baku berupa buah2an berupa jus,yeast dan bakteri vinegar kedalam tanki. Sebagian jus terfermentasi mnjadi etanol (11 – 13% alkohol). Kemudian diubah oleh tanki vinegar menjadi asam asetat pd temperature 21 – 29C.
b. Metode cepat : bahan baku berupa etanol cair, proses fermentasi terjadi didalam tanki pembentukan yg terbuat dai kayu atau besi. Campuran etanol cair dan nutrisi didistribusikan melalui bagian atas tanki sedangkan udara dialrkan melalui bagian bawah. Proses yg timbul diambil pendingin produk yg terkumpul dibawah tanki berupa asam asetat.
c. Metode perendaman: umpan yg mngandung 8 – 12% etanol diinokulasi dgn acetobacter acetigenium. Kemudian umpan dilewatkan dibagian atas. Udara didistribusikan kedalam cairan fermentasi dgn temperatur proses 24 – 29C.
11. Kelebihan metoda cepat:
a. Biaya proses rendah.
b. Kosentrasi produk asam asetat besar.
c. Tanki proses membutuhkan sedikit tempat peletakannya.
d. Penguapan sedikit.
12. Kekurangan metode cepat:
a. Waktu tinggal terlalu lama disbanding metode perendaman.
b. Pembersihan tanki cukup sulit.
13. Kelebihan proses pembuatan asam asetat secara anaerob:
a. Mengubahngula menjadi asam asetat dengan 1 langkah.
b. Bakteri tumbuh dengan baik pada suhu 60C.
c. Kontaminasi dg organism yg mmbutuhkan O2 bs diminimalisasikan karena bekerja pd kondisi anaerob.
d. Organisme yg hanya dpt hidup dalam kondisi mendekati pH netral akan mati Karena fermentasi dilakukan pd kondisi asam pH 4,5.
14. Pemurnian asam asetat dilakukan dg cara proses destiilasi bertingkat yg mnghsilkan jenis asam asetat:
a. As asetat glacial (99,5%)
b. As asetat teknis 80%.
15. Manfaat dan kegunaan as. Asetat:
a. As asetat digunakan dlm proses produksi polimer.
b. Pengatur keasaman pd industri makanan pelunak air.
c. Minuman fungsional, ex:cuka apel.
d. Sbg bhn bsku vinil asetat: selulosa asetat,asetat,anhidrit, ester asetat, dan garam asetat.
16. Pulp : bhn baku pembuatan kertas yg berupa hasil pemisahan serat dari bahan baku tersebut (kayu maupun non kayu) melalui berbagai proses pembuatannya. Sedangkan kertas adalah bahan yg tipis dan rata, yg dihasilkan dg kompresi serat, yg berasl dari pulp. Serat yg digunakan alami dan mengandung selulosa dan selulosa dan hemi selulosa.
17. Bahan2 pembuatan pulp:
a. Bahan baku:
1. Utk mmbuat pulp serat panjang : kayu (penus, markusi), tanaman pertanian (lera, haramy).
2. Utk mmbuat pulp serat pendek : kayu (albazia, acasia),bambu, limbah pertanian ( jerami,merang),limbah industry (ampas tebu).
b. bahan tambahan:
1. Larutan Cl2
2. O2
3. Hydrogen peroksida/ natrium peroksida
4. Gas ozon
5. Asam para asetat.
6. Hipoklorit, klordioksida, hydrogen dioksida, NaOH.
7. Enzim hemiselulase.
18. Kayu yg digunakan umumnya jenis akasia yg berserat pendek shg kertas mnjadi rapuh dan memiliki derajat polimerasi yg tinggi shg mnjd panjang. Semakin panjang serat mnjd panjang semakin panjang serat, kertas makin kuat dan tahan terhadap degradasi.

18. 2 cara proses pembuatan:
a. proses mekanis: tidak digunakan larutan kimia, bahan baku digiling dg mesin shg selulosa terpidah dari zat2 lain.
b. Proses semi kimia: dilakukan seperti proses mekanis, tetapi dibantu dg bahan kimia untuk lebih melunakkan shg serat2 selulosa mudah terpisah dan tdk rusak
c. Proses kimia: bahan baku dimask dengan bahan kimia tertentu untuk menghilangkan zat yang lain yang tidak perlu dari serat2 selulosa dengan proses ini dapat diperoleh selulosa yang murni dan tidak rusak
19. Langkah2 pembutan pulp dari kayu dg proses sulfit:
1. .bahan baku kayu yang telah dipotong kecil2 dg mesin pemotong, kemudian dimasukkan dlam sebuah bejana yg disebut digester. Dalam larutan tersebut dimasukkan larutan pemasak
SO2 , Ca(HSo3)2 dan Mg(HSo3)2
Pemisahan ini berguna untuk pemisahan selulosa dari zat lain.
Reaksi dapat ditulis:
Kayu →larutan pemasak pulp (selulosa) + senyawa alcohol + senyawa asam + morhaptan + zat pengotor lainnya.
Kemudian campuran yg selesai dimasukkan kedalam mesin pemisah pulp san disaaring. Pulp kasar apat digunakan untuk membuat larutan dan pulp yang halus yang warnanya masih coklat harus dikelantang
20. apa yang dimaksud dg:
a. lindi hitam: cairan dari ketel yang menuju tanur untuk dibakar dalam proses pemututihan bahan kimia mengandung zat kayu organik yang larut dan senyawa alkali aktif sisa dari pemaskkan.
b. lindi putih: cairan alkali kuat dengan konsentrsi NaOH sekitar 40 g/l atau 1 N, PH 14 yang digunakan pd awal pemisahan dllm proses kraft atau soda, dalam proses ada juga komponen natrium karbonat dan natrium sulfida

1 komentar:

  1. semoga catatan kecil ini membuat kita beruntung semua.. amieen..

    BalasHapus